Novel Gus Karya Dian Nafi

02.11






Apa jadinya jika seorang Gus yang manja tiba-tiba kehilangan Uminya di saat ia masih asyik main ke sana ke mari dan lebih sering kabur-kaburan dari pesantren karena tidak mau dilimpahi tanggung jawab untuk menjadi kyai?

Seakan belum cukup cobaan yang harus dihadapi Gus Mafazi sepeninggal Ummi-nya, ia ternyata harus menghadapi kenyataan bahwa Abahnya menikah lagi dan berimbas pada hadirnya Harun, putra tiri yang berpotensi mengancam kedudukan Gus Mafazi sebagai “pangeran” di pesantren tersebut. Gus Mafazi kelabakan. Kedewasaannya diuji. Apa pasal? Sang saudara tiri ini ternyata tidak hanya cakap, tetapi juga memiliki pengetahuan agama yang mumpuni!

Endorsment:

“Tidak seperti novel pesantren yang lain, novel Dian Nafi ini sangat berbeda dan dekat dengan realita”
Tri Wibowo, novelis

“Dian Nafi menyajikan kisah Gus sebagai calon penerima mahkota dari kerajaan kecil bernama ‘pesantren’. Dalam kata lain, novel ini seumpama etnografi gus dan persoalan tahta kekyaiannya, yang mana hampir di semua pesantren, para gus akan berurusan dengan persoalan ini. Novel ini menarik dan mendebarkan”
- Raedu Basha, penyair, novelis

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images

Subscribe